gaya retro

Revival Gaya Retro 90an dan 2000an: Fashion Lama yang Kembali Jadi Tren

Read Time:5 Minute, 13 Second

Pendahuluan

Fashion selalu berputar. Apa yang dulu dianggap ketinggalan zaman, kini bisa kembali menjadi tren populer. Hal ini terlihat jelas di tahun 2025, ketika gaya retro era 90an dan 2000an kembali mencuri perhatian dunia fashion, termasuk di Indonesia.

Generasi milenial yang tumbuh di era 90an hingga awal 2000an kini merasakan nostalgia, sementara generasi Z menemukan daya tarik unik dari gaya tersebut. Mulai dari celana baggy, kemeja flanel, crop top, jaket bomber, hingga aksesoris seperti choker dan kacamata tinted, semuanya kembali menghiasi jalanan, catwalk, dan media sosial.

Artikel panjang ini akan membahas secara komprehensif tentang revival gaya retro 90an dan 2000an. Kita akan melihat bagaimana tren ini lahir kembali, apa saja item fashion yang populer, bagaimana peran selebriti dan media sosial, serta dampaknya terhadap industri fashion lokal maupun global.


Mengapa Fashion Retro Kembali Populer?

Fenomena kembalinya fashion retro bukanlah hal baru. Dalam sejarah, tren mode selalu mengalami siklus. Gaya yang sempat ditinggalkan bisa muncul lagi setelah beberapa dekade, dengan sentuhan modern.

Ada beberapa alasan mengapa gaya retro 90an dan 2000an kembali populer:

  1. Nostalgia – Generasi milenial yang kini berusia produktif ingin menghidupkan kembali memori masa kecil dan remaja mereka.

  2. Unik dan Berbeda – Generasi Z mencari gaya yang berbeda dari arus utama. Retro memberikan nuansa autentik yang sulit ditiru oleh fast fashion.

  3. Media Sosial – Platform seperti TikTok dan Instagram penuh dengan konten throwback fashion, membuat gaya retro viral dan diminati anak muda.

  4. Influencer dan Selebriti – Banyak selebriti global dan lokal mengenakan gaya retro, sehingga publik ikut menirunya.

  5. Keberlanjutan (Sustainability) – Tren thrifting dan upcycling membuat fashion retro semakin relevan. Orang bisa menemukan pakaian lama di toko barang bekas dan memodifikasinya agar terlihat baru.


Ciri Khas Fashion Era 90an

Era 90an dikenal dengan gaya yang kasual, rebel, dan ekspresif. Beberapa ciri khas fashion 90an yang kembali populer adalah:

Celana Baggy dan Cargo

Celana longgar dengan banyak kantong kembali jadi favorit. Nyaman dipakai, mudah dipadukan, dan memberi kesan santai namun stylish.

Flanel dan Grunge Look

Kemeja flanel kotak-kotak identik dengan musik grunge seperti Nirvana. Gaya ini kembali diminati anak muda yang suka tampilan santai tapi edgy.

Crop Top dan Tank Top

Kaos pendek yang memperlihatkan bagian perut populer di kalangan remaja 90an. Kini crop top kembali jadi tren utama di kalangan generasi Z.

Sepatu Sneakers Chunky

Sneakers besar seperti Fila Disruptor dan Nike Air Max kembali booming, menghadirkan kesan sporty khas 90an.

Aksesoris Choker

Kalung choker hitam sederhana menjadi simbol gaya remaja 90an. Sekarang choker hadir dengan desain lebih variatif, dari kulit, kain, hingga logam.


Ciri Khas Fashion Era 2000an

Awal 2000an membawa nuansa glam, eksperimental, dan penuh warna. Beberapa item fashion ikonik era ini juga kembali tren.

Low-Rise Jeans

Celana jeans pinggang rendah sangat populer di era 2000an, terutama dipopulerkan artis seperti Britney Spears. Kini tren ini kembali dengan sentuhan modern, meski tetap menuai pro dan kontra.

Bedazzled dan Glitter

Atasan dengan hiasan manik-manik, glitter, atau rhinestones kembali jadi favorit untuk tampilan pesta.

Mini Skirt dan Denim Skirt

Rok mini berbahan denim menjadi ikon fashion 2000an yang kini kembali dipakai anak muda, dipadukan dengan crop top atau oversized hoodie.

Aksesoris Rambut

Bando, jepit warna-warni, dan bandana adalah ciri khas 2000an. Sekarang aksesori ini kembali populer di kalangan remaja.

Tas Kecil (Shoulder Bag)

Tas kecil yang hanya muat ponsel dan dompet tipis kembali tren, sering dipakai untuk gaya street style.


Peran Selebriti dan Media Sosial

Revival fashion retro tidak bisa dilepaskan dari peran selebriti dan media sosial.

Selebriti Global

Artis dunia seperti Dua Lipa, Bella Hadid, dan Billie Eilish sering mengenakan outfit retro di acara publik maupun postingan Instagram. Hal ini memicu penggemar di seluruh dunia untuk ikut bergaya serupa.

Selebriti Indonesia

Artis lokal seperti Maudy Ayunda, Raisa, hingga penyanyi muda seperti Lyodra juga terlihat mengenakan outfit retro dalam konser atau pemotretan. Media massa kemudian mengangkatnya sebagai tren baru.

Media Sosial

TikTok menjadi platform utama yang menghidupkan kembali fashion 90an dan 2000an. Banyak video tutorial mix and match outfit retro yang viral, diikuti jutaan anak muda. Instagram juga menjadi etalase gaya retro modern dengan estetika fotografi khas.


Dampak terhadap Industri Fashion Lokal

Tren retro membuka peluang besar bagi industri fashion lokal Indonesia.

Thrifting dan Second-Hand Market

Pasar barang bekas atau thrift shop semakin ramai. Anak muda memburu pakaian retro asli tahun 90an dan 2000an di pasar-pasar lokal maupun toko online.

Brand Lokal Mengadopsi Retro

Banyak brand fashion lokal meluncurkan koleksi bertema retro. Mereka menggabungkan desain klasik dengan sentuhan modern agar lebih relevan dengan selera sekarang.

Pemberdayaan UMKM

Pengrajin lokal juga mendapat keuntungan. Aksesori handmade seperti choker, bandana, atau tas retro laris manis di marketplace.


Fashion Retro dan Sustainability

Salah satu alasan kuat mengapa fashion retro kembali populer adalah kaitannya dengan sustainability.

  • Reuse – Pakaian lama dipakai kembali, mengurangi produksi baru.

  • Recycle – Bahan lama diolah menjadi produk baru yang stylish.

  • Upcycle – Pakaian lama dimodifikasi agar lebih modern dan unik.

Tren thrifting membuat masyarakat sadar bahwa tampil keren tidak harus membeli produk baru. Hal ini membantu mengurangi limbah tekstil dan mendukung gerakan mode berkelanjutan.


Perbedaan Retro Asli dan Retro Modern

Meski mengusung gaya lama, fashion retro saat ini hadir dengan sentuhan modern.

  • Retro Asli – Pakaian atau aksesori yang benar-benar diproduksi di era 90an/2000an.

  • Retro Modern – Pakaian baru dengan desain terinspirasi dari gaya lama, diproduksi menggunakan bahan dan teknik terbaru.

Perbedaan ini memberi pilihan bagi konsumen. Mereka bisa memilih produk retro asli untuk nuansa otentik, atau produk retro modern untuk kenyamanan dan kualitas lebih baik.


Masa Depan Fashion Retro

Melihat antusiasme saat ini, fashion retro 90an dan 2000an diprediksi akan terus populer setidaknya hingga beberapa tahun ke depan. Gaya ini fleksibel, bisa dipadukan dengan tren modern, dan memiliki basis penggemar luas di berbagai generasi.

Bahkan, bukan tidak mungkin tren ini akan berkembang menjadi subkultur baru yang lebih kuat, seperti halnya gaya vintage atau bohemian.


Penutup

Revival gaya retro 90an dan 2000an membuktikan bahwa fashion adalah siklus tanpa akhir. Apa yang dulu dianggap jadul kini kembali dipuja sebagai tren modern. Nostalgia, media sosial, dan isu keberlanjutan menjadi pendorong utama kembalinya gaya ini ke panggung utama fashion.

Bagi industri lokal, tren retro membuka peluang besar untuk berkembang. Dari thrift shop hingga brand besar, semua bisa mengambil bagian dalam gelombang ini. Yang terpenting, gaya retro bukan sekadar soal penampilan, tetapi juga bagian dari identitas budaya dan ekspresi generasi masa kini.


Referensi

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
data pribadi Previous post Keamanan Siber: Risiko Data Pribadi di Era Fintech Indonesia
kain tradisional Next post Kebangkitan Kain Tradisional di Industri Fashion Modern Indonesia: Warisan Budaya yang Menjadi Tren Global